Hari ini tanggal 15 Mei 2014 , IFAST (
IPB Farmers Student Club ) mengadakan sebuah event yaitu Study Tour ke daerah
Cikarawang ( sebuah kawasan di daerah belakang IPB / deket dengan ICDF ) .
Kegiatan Study Tour ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh anggota
IFAST dalam rangka memperkaya hasanah ilmu pengetahuan terutama di bidang
pertanian budidaya dengan secara langsung turun ke lapang , mengobservasi ,
mengamati serta berbagi informasi dengan petani setempat terkait proses dari
awal pembibitan hingga panen.
Study tour kali ini bertema tentang
penanaman cabai merah ( f1 / hibrida ) sehingga pengetahuan yang didapatkan
hari ini adalah tentang pemilihan bibit , proses penyemaian bibit , perawatan
tanaman ( kebetulan tanamannya ditanam di lahan kering sehingga perawatannya
perlu dilakukan secara intensif agar hasil yang didapatkan maksimal ) ,
pembasmian hama dengan memberikan pestisida dan herbisida serta pemanenan cabai
tersebut.
Study Tour kali ini , mulai keberangkatannya jam
8 ( maklumlah anak indonesia / jam karet alias ngaret ) dengan kumpul terlebih
dahulu didepan BNI Kampus IPB Dramaga Bogor . Kami pun berangkat dengan
menggunakan kendaraan , ada yang menggunakan motor dan sebagian lagi
menggunakan mobil. Sesampainya disana kami pun melaksanakan rangkaian acara
seperti pembukaan , sambutan dari ketua IFAST ( Ka Sandy ) dan Pembina IFAST (
Pa Sudrajat ) , dilanjutkan dengan pemaparan oleh Pa Hudaya selaku pengelola
tanaman cabai di lahan tersebut dan diakhiri dengan acara makan – makan di
deket danau ( gak tau sih nama danau nya , eh tapi entah itu danau atau bukan
saya juga tidak tahu , maaf ) >>>> lanjut ke cerita.
Kami pun tiba disana yakni
didaerah Cikarawang kurang lebih 08.20 ( perjalanannya tidak terlalu jauh bila
menggunakan kendaraan ) . Setelah
acara pembukaan , sambutan dan lain – lain , acara yang kami tunggu – tunggu
adalah sharing pengetahuan seputar penanaman tomat dengan Pak Hudaya. Sekilas
tentang Pak Hudaya , beliau merupakan salah satu pensiunan dari university of
farm IPB . Beliau memutuskan untuk mengisi waktu luang dengan bercocok tanam
cabai di daerah tersebut . >>> lanjut ke cerita . Kami pun sangat
antusias mendengarkan pemaparan dari beliau , beliau menjelaskan secara lugas ,
singkat dan jelas mulai dari proses penanaman bibit hingga panen . Beliau
menjelaskan bahwa benih cabai untuk ditanam itu harus membeli karena belum
mampu untuk membuat benih sendiri , sehingga harus membeli ke toko pertanian .
Benih cabai yang dipakai adalah f1 hibrida varietas TM 99 ( Pak Hudaya
menjelaskan bahwa benih yang telah dibuat, dikemas dan dijual di toko pertanian
, lebih tahan terhadap hama dibanding membuat secara sendiri ).
Tahapan dalam penanaman cabai seperti
yang dijelaskan Pak Hudaya adalah secara singkatnya sebagai berikut :
1. Tahap persiapan lahan yang
akan ditanami cabai serta polybag yang akan digunakan sebagai tempat
penyemaian.
2. Penyemaian dilakukan dalam Polybag ( satu Polybag satu
benih ) , akan tetapi sebelum disemai benih cabe tersebut direndam dalam
larutan herbisida kurang lebih selama dua jam lalu setelah itu penyemaian bisa
dilakukan pada pagi atau sore hari ) .
3. Pemeliharaan cabai dalam Polybag ini
dilakukan kurang lebih 20 sampai 30 hari setelah itu dipindah ke lahan
penanaman cabai . Perlu diperhatikan dalam pemeliharaan benih di Polybag itu
tidak boleh terlalu kering dan terlalu basah karena akan menimbulkan datangnya
berbagai hama penyakit . Akan tetapi bisa di tanggulangi dengan
penyemprotan secara intensif
4. Pindahkan bibit cabai ke lahan yang
sebelumnya lahan tersebut telah diolah seperti pemberian kapur untuk menaikan
pH tanah serta telah diberikan pupuk kandang yakni lebih bagus pupuk tai
kambing karena jika menggunakan pupuk tai ayam , membuat tanaman cabainya
menjadi kriting.
5. Setelah ditanam di lahan , selanjutnya
adalah pemakaian mulsa dengan tujuan menjaga kelembaban tanah dan tanaman serta
mengurangi berbagai hama penyakit . Setelah itu tanaman cabai perlu perawatan
secara intensif jika tidak turun hujan maka tanamannya disiram tiga kali sehari.
6. Setelah 10 hari tanaman cabai itu
dipasang ajir tiap satu tanaman satu ajir ( ajir itu alat dari kayu untuk
menyangga tanaman agar kuat dan tidak sempoyongan ).
7. Setelah itu tinggal perawatan secara
intensif agar hasil yang di dapatkan sesuai harapan
8. Target pemanenan cabai adalah kurang
lebih 4 bulan serta panen dapat dilakukan 2 bulan sekali dengan intensitas
hingga 20 kali pemetikan.
9. Pemanenannya dengan cara manual yakni
memetik secara langsung cabai yang sudah cukup matang dan tepat untuk
dipasarkan.
Setelah sharing dan berbincang – bincang dengan Pak Hudaya tiba
saatnya bagi kami sebagai anak muda zaman sekarang yaitu difoto , upload ,
difoto , upload (ya kurang lebih seperti itu ). Setelah puas mendokumentasikan
diri pribadi , akhirnya kami pun berpamitan dan mengucapkan rasa terima kasih
yang besar kepada Bapak Hudaya yang telah berbagi kisah , pengetahuan dan
pengalamannya dalam bercocok tanam cabai ini. Setelah itu kami melanjutkan
perjalanan ke suatu tempat dekat ICDF untuk makan liwet bareng dengan
beralaskan koran dan daun pelepah pisang . Kami pun makan dengan lahapnya (
keuntungan bagi yang belum makan bisa makan gratis sepuasnya haha ) dibawah
terik matahari yang cukup menyengat . Akan tetapi kami merasa senang dan nikmat
sekali menikmati santap makanan siang itu . Setelah selesai makan , seperti
biasa anak muda zaman sekarang , foto , upload , foto , upload , (ya kurang
lebih begitu lah tapi ada bagusnya juga untuk mendokumentasikan momen dengan
teman – teman yang lain ) .
0 comments: