Teknis awal penanaman timun yang dilakukan yaitu membuat
beberapa bedengan dan masing-masing diatasnya diberikan pupuk, kemudian
dicampurkan dengan tanah.
Teknis selanjutnya yaitu dengan memasangkan mulsa pada
setiap bedengan. Mulsa dipakai untuk mencegah kontak langsung tanah dengan
sinar matahari, mencegah gulma mengganggu pertumbuhan timun, dan membuat kesan
estetika pada kebun Student Agripark. Setelah dipasangkan mulsa, dibuat
bolongan yang masing-masing bedengan berisi dua baris. Setelah itu mulai
barulah ditanamkan benih timun. Benih timun yang kami pakai adalah Monroe dan
Wulan. Perbedaannya struktur, warna, ukuran buah, kehalusan buah, dan daun, serta
pembungaan pada Wulan lebih cepat dibandingkan Monroe. Timun merupakan tanaman
yang merambat sehingga sulurnya harus ditata rapi dengan cara memasangkan ajir
pada bedengan sehingga sulur merambat pada ajir.
Beberapa minggu kemudian tanaman mulai tumbuh tinggi dan
sulur tidak sepenuhnya berada pada ajir, sehingga perawatan dengan memakaikan
tali ke sulur yang diikatkan pada ajir membantu proses pertumbuhan sehingga
tanaman tidak cepat busuk akibat menyentuh tanah. Ketika hari terkahir
perawatan banyak SDM yang membantu selain dari anggota I’FaSt sendiri, yaitu
Presma IPB 2013, beberapa menteri BEM KM IPB, staf BEM KM IPB, dan 2 orang
sahabat I’FaSt. Setelah perawatan kami disuguhkan minum dan gorengan, ditemani
perbincangan dengan Presma IPB 2013 Muhammad Sigit Susanto di kebun, lalu foto
bareng, dan dilanjutkan lagi pengumuman-pengumuman di saung kebun kami.
Sekarang tinggal menunggu waktu panen timun perdana yang
Insya Allah akan dilakukan 23 atau 24 Maret 2013 V(^.^)/
Ini adalah ilmu yang didapatkan sewaktu proses penanaman
dan perawatan timun, yaitu pada gambar di bawah merupakan bunga betina (kanan)
dari tanaman timun yang ditandai dengan adanya bakal buah. Bakal buah tumbuh
karena penyerbukan bunga jantan (kiri) dengan bunga betina. Penyerbukan dapat sendiri
atau dibantu lebah dan manusia, oleh manusia dengan cara menyatukan benang sari
bunga jantan ke putik bunga betina.
0 comments: